Friday, June 26, 2015

Kondisi Geologi




Litologi

Jenis batuan yang ditemukan pada saat survei di kawasan Dusun Cicurug, Tamanjaya, Cisereuh, Salamanjah, dan Ciwaru yaitu berupa batuan sedimen.

Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengumpulan dan kompaksi dari:

1. Fragmen-fragmen dari batuan sebelumnya, yang telah lepas dan mengalami erosi (pengikisan) dan transportasi
2. Bahan – bahan organik, cangkang binatang, atau sisa tanaman
3. Bahan- bahan terlarut dalam air permukaan (sungai, laut) atau air tanah, yang terendapkan pada kondisi yang jenuh.

Dalam pembentukan batuan sedimen tidak lepas dari proses diagenesis, proses diagenesis dipengaruhi 3 proses utama yaitu fisik, kimia dan biologi sehingga material sedimen baik material yang terkonsolidasi maupun tidak terkonsolidasi kemudian akan mengalami proses burial, kompaksi dan litifikasi sehingga terbentuk batuan sedimen, pada proses diagenesis ini sangat mempengaruhi karakteristik dari batuan sedimen itu sendiri. Karakteristik tersebut meliputi struktur, tekstur, tipe sementasi, pori-pori fluida, dan komposisi mineralnya.

Temuan objek yang termasuk ke dalam batuan sedimen adalah sebagai berikut:

1. Batuan Shale (serpih) di Dusun Cibeber. Batuan ini terletak pada koordinat 07015’22” LS - 106031’51” BT.Shale sebagai batuan sedimen klastik merupakan bentuk dari partikel berukuran lempung yang memiliki diameter lebih kecil dari 74 mikron meter. Tekstur butir penyusunnya adalah partikel halus berukuran dari 0,001 – 0,1 mm. Batuan ini bersifat mudah terfragmen dalam bentuk lembaran-lembaran fragmen bila mengalami kontak langsung dengan udara luar. Shale yang semula merupakan batuan sedimen dapat menjadi tanah residual apabila shale berdisentegrasi kembali menjadi lanau atau lempung (Budijanto Widjaja, 2001).


2. Batuan Pasir (Sandstone). Batuan ini terletak pada koordinat 7°14,419’ LS - 106°31,722’ BT. Batuan pasir umumnya bersifat poros dan lulus air (permeable). Apabila komposisi butiran terdiri dari glaukonit disebut batuan pasir hijau (green sandstone). Batuan pasir memiliki warna putih, kuning, abu-abu, dan coklat kemerahan. Memiliki tekstur berbutir halus-sedang dengan komposisi kuarsa, feldspar, kalsit, mika, glaukonit, oksida besi (magnetit, ilmenit), zircon, monasit dan rutil. Serta memiliki kegunaan sebagai penggosok dan bahan bangunan. Batuan pasir yang butirannya agak kasar, tidak seragam, bahkan terdapat partikel menyudut, tersemen oleh lempung atau serpih disebut batuan pasir wake (graywacke).



3. Batuan Breksi. Batuan ini terletak pada koordinat 7°14,053’ LS - 106°31,91’ BT. Breksi merupakan batuan sedimen yang menyerupai konglomerat, seperti halnya konglomerat, breksi juga termasukdalam kelompok batuan sedimen klastik. Breksi umumnya berwarna hijau kekuningan. Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk darisementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 - 256 mm. Fragmen-fragmen ini bersifatruncing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasarlereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalamilitifikasi.Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.




Stratigrafi

Stratigrafi Desa Tamanjaya secara umum, seperti pada peta geologi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Qha, yaitu Aluvial dan Endapan Koastal

2. Tmjc, yaitu Anggota Cikarang: Tuf dan Tuf Lapili berbatu apung tuf karbonatan

3. Tmja, yaitu Anggota Cisereuh

4. Tecl, yaitu Formasi Ciletuh: batu pasir kuarsa konglomerat kuarsa batu lempung Kelabu serpih dan slate berselang-seling dengan giwak dan breksi Aneka bahan

5. Md, yaitu Formasi Jampang: di bagian bawah terdiri dari napal globegerinabatupasir dan berisi tuf karbonatan tebal

6. Tmcs1, yaitu Pofir Cilegok

7. Qpcb, yaitu Sedimen pantai Citanglar



Berdasarkan daerah kajian yang kami amati, yang terletak pada koordinat 07015’22” LS - 106031’51” BT, 7°14,419’ LS - 106°31,722’ BT, dan 7°14,053’ LS - 106°31,91’ BT, maka hanya ada satu formasi batuan yang ditemukan. Formasi batuan yang terlihat pada peta geologi lembar Jampang adalah formasi Anggota Cikarang. Dalam peta geologi formasi tersebut dilambangkan sebagai berikut:





Formasi Anggota Cikarang, terdiri atas Tuf dan Tuf Lapili berbatu apung tuf karbonatan. Batu lempung tufan batu pasir karbonatan napal tufan atau lapisan endapan karbonat perselingan antara lava dan dreksi berkomposisi andesitis dan desitis sebagian besar terpropilitisasi.

1 comment: