Kondisi Ekonomi
Aspek-aspek kehidupan manusia sangat bergantung dan dikendalikan oleh faktor alam atau kondisi fisik lingkungannya, seperti yang dikemukakan oleh Ratzel dalam teori environmentaldeterminism yang mengacu pada teori evolusi Darwin di akhir abad ke-19.Kondisi geografis atau kondisi fisik lingkungan menentukan perilaku manusia dan membentuk adanya keberagaman masyarakat. Pola perilaku masyarakat yang terbentuk merupakan respon manusia terhadap rangsangan dari kondisi lingkungannya. (Mitchell, 2000; 18) Namun, awal kemunculan peradaban yang ditandai dengan pola hidup bertani mengindikasikan bahwa hidup manusia sudah tidak lagi sepenuhnya bergantung pada alam, tetapi manusia dapat memanfaatkan alam dan mengolahnya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pola kehidupan manusia modern ini dapat dikaitkan dengan teori Possibilism dalam Geografi yang dianut oleh Geografer Perancis, Vidal de La Blache, yang menjelaskan bahwa lingkungan tidak sepenuhnya menjadi titik kontrol atau penentu kehidupan manusia melainkan lingkungan memberikan kesempatan dan pilihan bagi manusia. Manusia beradaptasi terhadap kondisi yang berbeda di lokasi yang berbeda di atas bumi ini, sehingga menciptakan kondisi dan kebiasaan yang berbeda pula (Tatham, 1951, p.167). Dalam hal ini manusia diposisikan sebagai agen aktif terhadap pilihan-pilihan yang diberikan alam yang jumlahnya meningkat seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi. Namun, faktor alam tidak sepenuhnya dapat diabaikan oleh keputusan-keputusan yang dibuat oleh manusia. Alam memberikan kesempatan bagi manusia untuk memodifikasi pilihan yang diberikan, namun alam juga memberikan batasan dimana manusia tidak bisa melampauinya.
Bagi penduduk Desa Tamanjaya, berbagai bentukan fisik membuka banyak kemungkinan untuk melakukan aktivitas. Terdapat 3 sektor mata pencaharian utama yang menonjol di Desa Tamanjaya, yakni sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan/wirausaha. Namun, sebagian besar penduduk di wilayah studi bekerja pada bidang pertanian. Sawah irigasi banyak ditemukan pada muara-muara sungai besar, dataran banjir, dan wilayah endapan lainnya. Sementara, sawah tadah hujan terdapat pada wilayah yang lebih tinggi. Selain itu, lereng bukit/pegunungan dan tempat-tempat dimana air sulit didapat, banyak diusahakan penduduk sebagai pertanian tanah kering (perkebunan, tegalan, dan kebun campuran). Pada pusat keramaian seperti di wilayah kecamatan, penduduk yang bekerja pada bidang perdagangan, jasa, dan pemerintahan relatif lebih besar jika dibandingkan tempat lainnya. Sebagian kecil penduduk juga ada yang bekerja pada bidang industri kecil dan kehutanan. Walau tidak terlalu ramai, aktivitas lalu lintas yang ditunjang oleh jaringan aspal telah membuat suasana kehidupan semakin bergairah. Namun demikian, pola-pola kehidupan tradisional masih tetap mendominasi.
Tinggi rendahnya tingkat sosial dan ekonomi di Desa Tamanjaya dipengaruhi oleh kondisi fisik di wilayah tersebut. Kondisi fisik di bagian Barat Desa Taman Jaya yang berada di bagian bawah wilayah patahan Jampang mempengaruhi rendahnya aksesibilitas di daerah tersebut. Hal ini menyebabkan kondisi ekonomi dan sosial di bagian Barat Desa Taman Jaya rendah. Penduduk di bagian Barat Desa Taman Jaya masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama yang pada nyatanya kurang menjamin stabilitas ekonomi penduduknya. Keberhasilan panen padi sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim dan lingkungan. Iklim merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap proses produksi tanaman. Keadaan iklim yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat menyebabkan tanaman tidak berproduksi maksimal, sehingga jumlah produksi padi pun tidak dapat diprediksi hasilnya. Hal ini menyebabkan jumlah pendapatan yang diterima petani tidak menentu. Selain itu aksesibilitas yang rendah juga tampak dengan kondisi jalan beraspal yang sangat buruk hingga menuju Kampung Pasir Baru dan Cisereuh. Rendahnya akses berpengaruh terhadap mobilitas penduduk di wilayah ini, sehingga dapat dikatakan kondisi sosial di Desa Taman Jaya di bagian Barat cukup rendah.
Benyaknya mata pencaharian di bidang jasa di wilayah bagian Timur Desa Taman Jaya membuat kondisi sosial ekonomi di daerah tersebut dan sekitarnya berubah. Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk yang tidak hanya bergerak di sektor pertanian, melainkan juga di sektor jasa dan perdagangan. Dengan bekerja di sektor perdagangan, penduduk memiliki penghasilan yang tetap setiap bulannya dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi pula jika dibandingkan dengan penduduk yang mengandalkan sektor pertanian. Selain itu, dengan adanya Indomaret dan Alfamart juga membuat aksesibilitas di wilayah Timur Kabupaten Kutai Kartanegara ini baik. Akses yang baik ini juga mempengaruhi tingginya tingkat sosial dan ekonomi penduduk setempat. Selain itu, wilayah Desa Taman Jaya bagian Timur ini juga dekat dengan pusat Kota, yakni Sukabumi, Surade dll.
Kondisi Sosial
·
Kepadatan Penduduk
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang
tinggal di wilayah Desa Tamanjaya dapat dikatakan cukup tinggi karena belum sudah banyak penduduk yang tinggal di wilayah ini.Umumnya di Desa Taman jaya jumlah anggota keluarganya sebesar 5
orang per keluarga. Kepadatan penduduk Desa Tamanjaya dapat dilihat pada lampiran peta.
· Komposisi Penduduk
a. MenurutUmur
Dari hasil
Penelitian dapat digambarkan secara garis besar penduduk yang berada di wilayah
Desa Tamanjaya yang bekerja sebagai Petani umurnya diatas 30 tahun dengan lama
waktu menggeluti pekerjaannya sebagai Petani rata-rata 15 tahun. Dari Gambaran
tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar dari mereka memang sudah lama
menggeluti pekerjaan sebagai Petani.
b.
Tingkat Pendidikan
Dilihat dari
tingkat pendidikan,Desa Tamanjaya pendidikannya dapat dikategorikan tergolong cukup baik. Hal ini bias dilihat
dari rata-rata pendidikannya merupakan lulusan dari sekolah lanjutan baik itu
SLTP maupun SLTA/Sederajat, meskipun banyak juga yang hanya lulusan dari SD.
Meskipun begitu meski hidup dalam kondisi yang bisa dibilang hanya berkecukupan
sebagian dari mereka mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke
SLTA/Sederajat. Untuk mengetahui detail tingkat pendidikan responden dapat
dilihat pada lampiran peta.
c. Agama
Sebagian besar
penduduk di desa Tamanjaya ini memeluk agama Islam dan hanya beberapa yang
beragama Kristen dan agama kepercayaan.
Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi
1.
Fasilitas Pelayanan Sosial
Pendidikan
Di sektor pendidikan desa
Tamanjaya memiliki tempat pendidikan
yang cukup lengkap terbukti dengan adanya PAUD, TK, SD, SMP, Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Aliyah, Sanawiyah, SMK dan SMUN. Jika dilihat dari adanya
sekolah-sekolah tersebut dapat dikatakan tingkat pendidikan saat ini di Desa
Tamanjaya sudah merata dan menyebar.Bahkan pemerintah di Desa Tamanjaya
mewajibkan sekolah 9 tahun di desa ini.
Kebutuhan air
Pemenuhan kebutuhan air
penduduk untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, biasanya penduduk
memanfaatkan sumur.Sedangkan untuk sarana irigasi memanfaatkan Saluran sekunder
yang dibangun oleh pemerintah desa yang berasal dari air sungai.Selain itu
irigasi ini juga digunakan untuk kegiatan pertanian di Desa Tamanjaya.
Tingkat Kesehatan
Di sektor kesehatan di wilayah
Desa Tamanjaya dikategorikan cukup baik, hal tersebut dikarenakan sudah adanya
fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Desa Tamanjaya seperti dokter praktek,
rumah sakit dan puskesmas. Sebagian besar masyarakat di Desa Tamanjaya ketika
sakit lebih memilih untuk berobat ke puskesmas dibandingkan dengan membeli obat
di warung atau toko-toko hal ini dikarenakan biaya obat yang harus dibeli
harganya sama selain itu dengan berobat ke puskesmas masyarakat dapat
berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai keluhan penyakit. Jika melihat
dari ketersediaan tenaga kerja kesehatan dengan sarana kesehatan yang ada
dirasa sudah cukup baik untuk memenuhi persyaratan pelayanan kesehatan.Namun
diharapkan kedepannya akan ada penambahan tenaga kerja kesehatan di desa
Tamanjaya untuk meningkatkan kesehatan di wilayah Desa Tamanjaya karena
kesehatan merupakan hal yang vital dalam kehidupan.
Organisasi sosial
Untuk
mempererat rasa persaudaraan di Desa Tamanjaya dibentuklah unit pemberdayaan
masyarakat seperti Karang Taruna yang berfungsi untuk mewadahi aspirasi
masyarakat.Dari kondisi pergaulan di Desa Tamanjaya sudah terjalin interaksi
sosial yang baik. Kondisi sosial masyarakat di Desa Tamanjaya masih bersifat
desa dimana tingkat kekeluargaan terjalin dengan baik, masyarakat umumnya
bersifat gotong royong dan tidak individual, penduduk di Desa Tamanjaya sudah
mampu menerima budaya asing yang masuk namun tetap tidak meninggalkan ciri khas
dari kepribadian di Desa Tamanjaya, penduduk di Desa Tamanjaya ramah-ramah
terlebih lagi kepada pendatang. Dapat dikatakan tingkat kekeluargaan di Desa
Tamanjaya cukup tinggi. Selain itu umumnya cara berpakaian di Desa Tamanjaya
cukup seragam tidak seperti di perkotaan yang memiliki cara berpakaian yang
berbeda tiap orangnya. Penduduk di Desa Tamanjaya pada wanitanya rata-rata
tetap memperhatikan aspek kesopanan dalam berpakaian hal tersebut dapat dilihat
dari cara berpakaian wanita di Desa Tamanjaya yang setiap harinya mengenakan
rok panjang dan baju panjang.
Penyelesaian konflik di Desa Tamanjaya diselesaikan dengan
azaz kekeluargaan dimana penduduk di Desa Tamanjaya masih mempercayai kepala
desa dalam menyelesaikan suatu konflik.Biasanya konflik di desa ini mengenai
luas tanah di pertanian dan perkebunan dikarenakan masih belum ada batasan yang
jelas antar lahan perkebunan tiap masyarakatnya. Konflik tersebut dapat
diselesaikan dengan musyawarah melalui
kepala desa sehingga dari hasil musyawarah tersebut dihasilkannya mufakat dan
tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena musyawarahnya terjalin dengan adil
tanpa adanya keterpihakan terhadap salah satu pihak yang bermasalah.
Keagamaan
Untuk pelayanan fasilitas keagamaan
di Desa Tamanjaya masih didominasi dengan nuansa islami dengan masih banyaknya
fasilitas peribadatan seperti masjid dan langgar atau surau.Selain itu di desa
ini juga sudah ada Gereja meskipun jumlahnya tidak sebanyak Masjid dan Surau.
Budaya
Desa Tamanjaya masih memilih budaya desa dimana tingkat
kekerabatan dan kekeluargaan masih cukup tinggi terbukti dengan adanya kegiatan
gotong royong di Desa Tamanjaya.Selain itu masyarakat di Desa Tamanjaya
memiliki cirikhas budaya yang unik yaitu budaya kenaikan kelas, dimana dalam
setiap kenaikan kelas terdapat pesta untuk orang tua dan murid. Pesta ini
merupakan salah satu acara yang cukup meriah dimana terdapat pertunjukan
kebudayaan-kebudayaan tradisional seperti wayang golek, pencak silat, dan kuda
lumping. Perayaan acara kenaikan kelas yang diadakan meriah tiap tahunnya
bertujuan untuk memotivasi anak-anak yang belum bersekolah untuk ikut kegiatan
wajib belajar 9 tahun di Desa Taman Jaya sebagai upaya pemerintah dalam
meningkatkan pendidikan di desa ini.
Perhubungan
dan Komunikasi
Untuk sarana perhubungan
(jalan) di desa Tamanjaya terbagi dalam dua jenis Jalan yaitu jalan
Kabupaten/propinsi dan jalan desa.Untuk kondisi jalan Kabupaten / propinsi
serta jalan desa terbilang kondisinya masih relative baik.
Untuk sarana komunikasi di desa
Tamanjaya masih cukup baik karena tingkat ekonomi masyarakat sebagian besar
sudah baik sehinngga rata-rata sudah memiliki Handphone sendiri. Selain itu
sebgian besar masyarakatnya memiliki tab dan tv yang digunakan sebagai sarana
hiburan.
Untuk kegiatan transportasi,
masyarakat di desa Tamanjaya umumnya memiliki motor dan mobil berupa truck. Di
Desa Tamanjaya sebagian masyarakat yang dikatakan cukup mampu memilih mini
truck dikarenakan mini truck dapat
digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan yang kemudian di
distribusikan ke Desa atau kota lain untuk di jual ataupun diolah, seperti
perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah Desa Tamanjaya menggunakan mini
truck untuk mendistribusikan hasil panen ke Kota Garut untuk diolah dikarenakan
wilayah desa Tamanjaya masih belum memiliki tempat untuk pengolahan kelapa
sawit menjadi minyak.
Pola
Permukiman
Pola permukiman penduduk di
desa Tamanjaya dapat diamati secara umum yaitu berkelompok mendekati
lahan-lahan pertanian atau dekat dengan lahan usaha peternakan.Ada juga yang
mengikuti pola jalan raya untuk penduduk yang memiliki usaha berdagang.
Potensi
Wilayah Desa Tamanjaya
Desa Tamanjaya memiliki
beberapa potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan
kesejahteraan penduduk di wilayah tersebut. Adapun beberapa potensi tersebut
antara lain:
·Kesuburan tanah yang memadai
sehingga wilayah ini sangat potensial dalam produksi tanaman pangan seperti
sayuran dan buah- buahan.
· Memiliki daya tarik
pariwisata seperti adanya curug, kawasan perbukitan dan amplifiteater
Panenjolan.
Dengan beberapa potensi
tersebut diharapkan pengelolaan wilayah desa Tamanjaya dapat dioptimalkan
semaksimal mungkin bagi peningkatan kesejahteraan penduduk di wilayah
tersebut.Meskipun begitu peran dari pemerintah baik dari pemerintah desa maupun
pemerintah pusat terkait kebijakan peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya
alam yang baik tentulah sangat diperlukan.
· Keterkaitan Kondisi Sosial dengan Interelasi Keruangan
Interelasi Keruangan juga disebut sebagai hubungan antar
ruang. Kaitannya dengan kondisi sosial di desa Taman Jaya adalah melihat
bagaimana kondisi sosial masyarakat Taman Jaya yang berhubungan antara ruang
yang satu dengan ruang yang lain. Umumnya warga disini saling bekerjasama antar
satu dengan yang lain walaupun dari wilayah yang berbeda. Warga disini biasanya
mengadakan kerja bakti/gotong royong. Gotong royong yang dilakukan warga juga
berhubungan dengan wilayah lain. Misalnya untuk membeli barang-barang yang diperlukan
untuk keperluan gotong royong, warga membelinya di tempat lain, seperti
cangkul, sabit dan alat-alat penunjang lainnya. Selain itu pengajian yang
dilakukan tiap minggu di mesjid pesertanya juga dari berbagai dusun yang ada di
Taman Jaya. Umumya pengajian ini dilakukan pada hari jumat di mesjid terdekat.
· KeterkaitanKondisiSosialMasyarakat
Taman Jaya denganIntegerasiKeruangan
Integrasi keruangan juga disebut dengan
penyatuan/penggabungan ruang satu dengan ruang yang lain. Jika dikaitkan dengan
kondisi sosial masyarakat di desa Taman Jaya penggabungannya disini ditinjau
kegiatan sosialnya. Pada umumnya kegiatan sosial di desa Tamanjaya di setiap
dusunnya cenderung beragam dan tidak individualis
· Keterkaitan Kondisi Sosial Masyarakat
Tamanjaya dengan Akulturasi dan Difusi
Akulturasi
merupakan proses sosial yang timbul
ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu bertemu dengan
kebudayaan asing hingga terjadinya pencampuran kebudayaan dimana kebudayaan
asing mulai diterima namun sifat kebudayaan asli tetap ada dan tidak
dihilangkan. Sedangkan difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang
meliputi ide-ide atau keyakinan disebarkan dari individu ke individu maupun
kelompok ke kelompok. Difusi juga merupakan penemuan inovasi atau ide yang kemudian
dipercayai oleh suatu kelompok dan dijalankan kemudian disebarkan ke kelompok
lain. Berdasarkan hasil survey contoh difusi yang kami ambil adalah penggunaan
provider jaringan telekomunikasi. Kebanyakan warga Tamanjaya menggunakan provider indosat. Ini disebabkan karena
provider indosat merupakan provider yang pertama kali muncul di desa Tamanjaya.
Orang pertama yang menggunakan provider ini nantinya akan menyebarkan informasi
mengenai provider tersebut dan menyebar ke masyarakat. Seiring bertambahnya
waktu, penggunaan provider ini makin berkembang dan menyebar ke seluruh desa
Tamanjaya.
· Keterkaitan Kondisi Sosial Masyarakat
Taman Jaya dengan Interaksi Sosial
Johnson
mengatakan di dalam masyarakat, interaksi sosial adalah suatu hubungan
timbalbalik antara individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok
dan sebaliknya.Interaksi sosial memungkinkan masyarakat berproses sedemikian
rupa sehingga membangunsuatu pola hubungan. Interaksi sosial dapat pula
diandaikan dengan apa yang disebut Webersebagai tindakan sosial individu yang
secara subjektif diarahkan terhadap orang lain (Johnson,1988: 214).
Menurut Kimball
Young, interaksi sosial dapat berlangsung antara:
a. Orang-perorangandengankelompokataukelompokdengan
orang-perorangan (there may be person
to group or group to person relation)
b. Kelompokdengankelompok (there
is group to group interaction)
c.
Orang-perorangan (there is
person to person interaction) (Taneko, 1990:112).
Dari teori yang dikemukakan
oleh Johnson mengenai interaksi sosial dapat dilihat adaanya keterkaitan antara
interaksi sosial dengan pedagang di warung Desa Tamanjaya dimana adanya
hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli.Dari sudut pandang pembeli
mendapatkan manfaat yaitu tercapainya kebutuhan hidup dengan mendapatkan makanan
atau barang untuk keberlangsungan hidupnya sementara penjual mendapatkan untung
yaitu berupa uang dari pembeli.Dari fenomena tersebut kemudian terbentuk suatu
pola timbulnya warung-warung yang berdekatan dengan rumah penduduk dikarenakan
adanya hubungan timbal balik yang menguntungkan dan saling membutuhkan diantara
penjual dan pembeli atau konsumen sehinnga terjadinya interaksi sosial dalam
tercapainya tujuan bersama untuk memecahkan suatu masalah.
Selain itu interaksi sosial
yang terjadi yaitu penyelesaian masalah atau konflik di Desa Tamanjaya melalui
kepala desa yang berfungsi sebagai penengah di kedua belah pihak.Masyarakat di
desa ini memiliki konfilik berupa batas wilayah lahan pertanian dan
perkebunan.Interaksi sosial yang ada dalam kasus ini yaitu berupa penyelesaian
masalah lahan pertanian yang diselesaikan melalui kepala desa secara musyawarah
sehingga dihasilkanya mufakat.Dengan adanya mufakat atau kesepakatan bersama
maka tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Interaksi sosial di desa
Tamanjaya juga berrhubungan dengan kebersihan dimana masyarakat bersama-sama melakukan kerjabakti untuk
membersihkan wilayah yang kotor di Desa Tamanjaya sehingga tujuan bersama untuk
bertempat tinggal di wilayah yang bersih dan nyama dapat tercapai.
Grafik Data Statistik Desa Tamanjaya Berdasarkan Pengambilan Data dari Kantor Desa Tamanjaya
No comments:
Post a Comment